TANGERANG.WAHANANEWS.CO — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, menyiapkan penambahan Rumah Sakit (RS) rujukan penanganan stunting dari enam RS yang sudah bekerja sama.
"Kami sedang siapkan peningkatan skala kerja sama di bidang rumah sakit rujukan stunting dari enam yang sudah kerja sama dengan sisanya. Total ada 34 RS yang tersebar di Kota Tangerang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dini Anggraeini di Tangerang, dikutip Selasa (4/3/2025).
Baca Juga:
PT Sumber Alfaria Trijaya Targetkan Penurunan Stunting di 24 Kabupaten/Kota dengan Program Telur
Ia mengatakan, penambahan kerjasama tersebut akan dilaksanakan pada April 2025. Penambahan jumlah rumah sakit rujukan tersebut dinilai dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi anak stunting di Kota Tangerang.
"Tidak hanya itu, peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, sekaligus memastikan tata laksana kasus stunting bisa berjalan lebih maksimal,” katanya.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang diambil dari seluruh puskesmas dan posyandu di Kota Tangerang menunjukkan terdapat penurunan kasus stunting dari 6,8 persen pada tahun 2023 menjadi 5,2 persen pada 2024.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Gorontalo Utara Apresiasi Kinerja Kepala Desa dalam Membangun Desa
“Kami kembali mencatat penurunan angka stunting yang signifikan pada awal tahun ini, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras lintas sektoral yang selama ini telah berkolaborasi baik untuk bersama-sama mengintervensi penurunan kasus stunting di Kota Tangerang,” ujar Dini.
Ia melanjutkan, penurunan angka prevalensi stunting tersebut tidak dilepaskan dari efektivitas keberhasilan program intervensi yang selama ini dilakukan seluruh lapisan, seperti Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), Dapur Dashat, sampai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap, catatan penurunan angka prevalensi stunting tersebut dapat mendorong efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi intervensi penurunan stunting agar sesuai dengan target yang telah ditentukan.