WAHANANEWS.CO, Tangerang - Tokoh agama Teluknaga, Fahmi Ardi, berharap polemik terkait pagar laut di pesisir utara Tangerang tidak berdampak pada pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurut Fahmi, masyarakat di daerah itu sangat berharap PSN bisa membawa kemajuan bagi pesisir utara Tangerang, sekaligus memperbaiki kehidupan mereka.
Baca Juga:
Polresta Tangerang Amankan Unjuk Rasa Ormas dan Mahasiswa di Proyek PIK2
Fahmi mencontohkan daerah Serpong yang dahulu disebut sebagai udik atau tertinggal, tetapi setelah investor masuk dan melakukan pembangunan, daerah itu menjadi lebih maju.
Dia meyakini pesisir utara Tangerang yang menjadi lokasi PSN juga bakal berkembang pesat karena letaknya juga strategis.
"Wilayah ini (PSN) berdekatan dengan bandara internasional dan memiliki laut," ujar Fahmi dikutip dari keterangan, Senin (27/1/2025).
Baca Juga:
Bongkar Skandal PIK 2, Abraham Samad Laporkan Dugaan Suap ke KPK
Pihaknya khawatir bila proyek PSN maupun pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dihentikan, maka akan muncul reaksi dari masyarakat setempat.
Hal itu menurutnya beralasan karena pembangunan di kawasan PIK 2 sudah memberikan manfaat besar bagi warga di daerah sekitar, terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan bantuan-bantuan lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Setiap pagi ribuan orang mulai dari Tanjung Pasir masuk ke PIK. Ribuan orang menggantungkan hidupnya di PIK. Mereka berasal dari Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Pakuhaji, dan lainnya," tutur Fahrmi.
Oleh karena itu, dia mepertanyakan pihak-pihak yang menolak PSN maupun PIK 2 di pesisir utara Tangerang.
"Kalau ada yang teriak tolak PSN, tolak PIK 2, mereka itu orang mana? Apa mereka itu orang pesisir utara Tangerang atau orang luar? Mereka tidak tahu kultur pantura," ungkap Fahmi.
Menurut Fahmi, klaim pihak luar yang memperjuangkan kepentingan masyarakat pesisir utara Tangerang juga perlu dipertanyakan.
"Warga yang bukan warga pribumi jangan teriak-teriak membela pribumi (warga asli pesisir utara Tangerang). Pribumi mana yang mereka bela? Sejak kapan mereka membela pribumi," ucap Fahmi.
Fahmi menilai tidak fair jika polemik tentang pagar laut dijadikan alasan menyetop proyek PSN maupun PIK 2.
"PSN maupun PIK 2 sudah sangat ditunggu warga pantura (Tangerang) khususnya. Kami sudah lama ingin wilayah ini bisa berkembang," kata Fahmi.
Sementara itu, warga Teluknaga lainnya, Saepudin mengatakan isu pagar laut maupun penghentian proyek PSN dan PIK 2 meresahkan warga di daerahnya.
Hal itu karena banyak masyarakat yang memiliki harapan terhadap pembangunan kedua kawasan tersebut.
"Kalau PSN dihentikan, apakah pemerintah tidak kasihan dengan warga kami yang bekerja di PIK," ungkapnya.
Di sisi lain, dia menilai mereka yang mempersoalkan pagar laut maupun meminta penghentian proyek PSN mayoritas bukan warga pesisir utara Tangerang.
"Mereka orang luar yang tidak akan kena imbas kalau PSN dihentikan," ucap Saepudin.
[Redaktur: Amanda Zubehor]