Sebab, jelas Ustaz Afif, PIK-2 ini menyusahkan rakyat, dan terindikasi mendompleng status proyek strategis nasional (PSN) yang diberikan pemerintah untuk proyek Tropical Costland PIK 2, sehingga dalam membebaskan tanah warga, PIK-2 berlaku semena-mena dan tak segan-segan mengintimidasi warga.
"Banyak sekali informasi yang kami terima dari warga Muncung terkait pembebasan lahannya oleh PIK-2. Di antaranya tanah warga hanya diharga Rp50.000/meter, dan kalau warga tak mau melepas tanahnya, tanah yang berupa sawah itu diurug. Pembangunan jalan yang menuju Tropical Costland itu, yang tadi dilarang polisi untuk kami jadikan tempat aksi, adalah salah satu contohnya di mana sawah warga diurug dan dijadikan jalan, meski belum dibayar," jelas Ustaz Afif Informasi yang lain, lanjut Ustaz Afif, Sungai Kali.
Baca Juga:
Exit Tol Ciledug Jadi Akses Penting Pengendara di Wilayah Tangerang dan Sekitarnya
Malah yang melintasi Desa Muncung, diurug PIK-2, sehingga ketika hujan deras turun, area di sekitarnya di mana di situ ada tambak-tambak, kebanjiran, dan ikan-ikan yang dibudidayakan di tambak-tambak itu, kabur.
"Ada juga informasi bahwa ketika ada tokoh masyarakat bersuara untuk menolak PIK-2, setelah itu warga diintimidasi oleh preman-preman, sehingga ketakutan," imbuh Ustaz Afif.
Karena hal itu pula, tegas Ustaz Afif, aksi hari ini diselenggarakan.
Baca Juga:
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: SHGB dan SHM di Pagar Laut Tangerang Dibatalkan
"Jadi, aksi ini juga kami selenggarakan untuk membangkitkan keberanian warga Muncung agar mereka jangan takut bersuara, jangan takut melawan, karena dengan menyelenggarakan aksi ini, kami memberi pesan bahwa mereka punya tempat untuk mengadu dan punya tempat untuk berlindung, yakni Kesultanan Banten," imbuh Ustaz Afif.
Ia menilai, aksi ini luar biasa sukses dalam menyampaikan pesannya, karena selain masyarakat Muncung melibatkan diri dalam aksi, sehingga jumlah masaa membludak, juga dalam aksi itu masyarakat tak takut bersuara untuk menentang dan menolak PIK-2.
"Bahkan kami mendapat informasi bahwa Kades Muncung ketakutan dan menghilang entah kemana karena melihat warganya sudah berani bersuara," kata Ustaz Afif.