WAHANANEWS.CO, Tangerang - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menggeledah kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLH) Kota Tangerang Selatan pada Senin, 10 Februari 2025.
Penggeledahan dilakukan terkait dugaan korupsi pengelolaan sampah yang merugikan negara Rp 25 miliar. Dari penggeledahan yang berlangsung selama tiga jam, penyidik menyita lima box kontainer berisi dokumen yang diduga berkaitan dengan kasus tersebut.
Baca Juga:
Wabup Garut Resmikan Bank Sampah KSM Binangkit, Dorong Kolaborasi untuk Lingkungan Berkelanjutan
"Kalau dari kantor DLH, penyidik membawa beberapa dokumen yang berhubungan dengan penyidikan yang nantinya akan dijadikan alat bukti dalam perkara dimaksud, kurang lebih ada lima boks kontainer," kata Kasi Penkum Kejati Banten, Rangga Adikresna, Senin.
Selain di kantor DLH, tim penyidik menggeledah kantor PT Ella Pratama Perkasa (EPP), perusahaan pemenang proyek pengangkutan dan pengelolaan sampah Kota Tangsel tahun 2024. Dari lokasi tersebut, penyidik turut mengamankan sejumlah dokumen.
"Untuk di kantor PT EPP, penyidik baru selesai melakukan penggeledahan pukul 15.30 WIB dari pukul 10.00 WIB," ujar Rangga.
Baca Juga:
Muara Enim Rayakan World Cleanup Day: Gotong Royong Bersihkan Hutan Kota Sungai Aur
Hingga saat ini, Kejati Banten belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp75,9 miliar tersebut.
"Kami masih melakukan penyidikan. Nanti akan dikabari kalau sudah ada (tersangka)," kata Rangga.
Berdasarkan penyelidikan, PT EPP diduga tidak memiliki fasilitas, kapasitas, atau kompetensi untuk melakukan pengelolaan sampah.